"Awal musim dingin yah? Apa kau masih ingat aku?" "Hhmm, mungkin tidak" dengan dada yang sesak ku usahakan untuk tidak meneteskan air mata, tapi satu air mata jatuh lagi dan lagi sampai membasahi syal ku. "Hahah aku kok nangis yah? mungkin cuaca nya terlalu dingin sampai aku menangis" masih dengan dada yg semakin sesak. Dan tiba tiba ada anak perempuan yg manis memberi sapu tangan kepadaku "Ini, ambil saja aku tau kalo kakak lagi nangis" "Kakak kenapa nangis?" tanyanya semakin penasaran. "Adik tau gimana rasanya kehilangan?" "Tau! rasanya sakit, padahal tidak berdarah tapi sakit nya jauh lebih sakit dari berdarah" "Apa kehilangan terbesar nya adik?" "Sewaktu kedua orangtua ku meninggal, dan aku tidak bisa melihat mayatnya" katanya dengan polos. Astaga apa yg kupikirkan, mungkin saja aku menyakiti hatinya, batinku. "Maaf dik, kakak gak bermaksud nyakitin perasaan adik" kataku dengan sangat amat menyesal. Dia tertawa "Hahah gakpapa kok kak, kata nenek penjual bunga aku gak boleh nangis, kalau nangis berarti aku gak ikhlas kalo kedua orangtuaku udah meninggal" Katanya dengan tegas Tanpa sadar dia langsung mendekat dan memelukku sambil berkata "Kakak jelek kalau lagi nangis, jadi jangan nangis yah. Banyak yg sayang sama kakak" Lalu dia pergi sambil melambaikan tangan nya pertanda bahwa dia akan pergi sementara atau selamanya. HY GUYS!! MAAF KARNA AING BIKIN CERITA YG GAK SERU INI, MAAAAAF! INI CERITA PERTAMANYA AING LOH. JADI AING MINTA SUPPORT PARA PEMBACA YG CANTIK DAN GANTENG^3^ DADAH AING BALEK DULU YAH KEHABITATNYA AING (HAHAH, BECANDA)
1 part